Ke sini saya diajak oleh pelanggan istimewanya Mbah Tumbu. Katanya sih ini warung merupakan langganan Bu Badingah, Bupati Gunung Kidul. Rasanya sangat ndesa, dengan menu khas warga desa sekitaran wonosari wonogiri ketika musim tandur (musim tanam) atau musim panen padi di sawah. Ayam kampung bacem di goreng, tempe tahu bacem, jangan tahu lombok ijo (sayur tahu lombok ijo). Meskipun ayam kampung tapi sangat empuk dan gurihnya baceman sangat meresap.
Tungku Semen ini kalau dulu pakai tanah liat. Kayu Bakar yang dipakai untuk memasak, bukan gas atau minyak tanah. asap kayu bakar menambah aroma sedapp sangitAyam Kampung Goreng disajikan menurut pesanan untuk berapa orang.
Sayur Tahu Lombok Ijo dimasak dalam panci tembikar.
Tumbu Dandang Sabruk, penutup nasi
Nguleg Sambel Bawang Lombok Ijo. campuran sedikir cabe rawit merah untuk penambah aroma pedas
Tempe Bacem. Ini dari tempe godhong. tempe bungkus daun.
Susasana di dapur saat mempersiapkan Ayam Goreng, Jangan tahu Lombok Ijo dan nasi.
Lokasi:
Semanu, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55893
0818-0437-4042
Buka pukul 11.00
Is it Saigon? No, bukan, ini bukan Saigon tetapi Sagon, penganan tradisionil daripada Ngayogyakarta Hadiningrat. Saya kira ini penganan sudah banished, lenyap ditelan bumi, ternyata masih eksis. Awalnya dikasih dari bos saya Pak Eka. dikasih ancer2nya. [read more…]
Ini satu hutang tulisan yang saya janjikan ke Om Herda yang punya ayam ingkung Pak Budi. Marketing Gimmick dari Ayam ingkung kuliner tradisional Pak Budi adalah “Roso Hotel Rego Ndeso (Rasa Hotel Harga Desa)”. Sepertinya [read more…]
It is not fine dining, my friend. There is no table manner, no plating. Jadi ini memang bukan cara makan edi peni, yang penuh dengan tata cara dan tata meja. Tapi ini cara makan ndesa, [read more…]
Leave a Reply