Candi Plaosan

Candi Plaosan

Candi Plaosan salah satu  penanda kebudayaan Medang atau Jawa Kuno.

Pada jaman itu sudah ada 120 jenis profesi atau pekerjaan di jaman mesdang yang dibayar oleh kerajaan.  Mereka membantu raja dalam mengelola kerajaan. Dibayar dengan tanah lungguh

Raja memiliki macam-macam hak Raja . Membangun candi adalah salah satu hak raja. Hak Anugraha adalah hak raja untuk memberi anugerah.  Sima adalah anugerah raja untuk candi, berupa tanah.

Di sekitar Candi Plaosan ini ada 5 jenis perkebunan besar, dengan melihat dari hasil penggalian dan penelitian area  di sekitar ini.  Tebu,  tembakau, dll.

Sekarang perkebunan-perkebunan tersebut sudah tidak ada, berganti dengan sawah, atau rumah-rumah penduduk desa.

Candi plaosan dari jl manisrenggo
Candi Palosan dari jl Manisrenggo

Pembangunan Candi

Candi tidak dibangun dalam semalam menggunakan mejic/klenik.  Tetapi menggunakan teknologi canggih dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Bertahun-tahun.

Beberapa teknologi yang diterapkan waktu itu, di antaranya sistem pengunci struktur candi.  Ada batu pengunci struktur yang membuat candi tetap bertahan.  Sehingga jika batu pengunci tersebut dilepas akan meruntuhkan bangunan candi. Cerita pembangunan candi dan kisah-kisah jaman itu ditemukan dalam bentuk 60 prasasti pendek di Plaosan.

Candi Plaosan Lor
Candi Plaosan Lor

Kawasan Candi Plaosan terdiri dari Candi Induk  Lor,  Candi Induk Kidul, Candi Perwara / Candi Pendamping,  Mandapa / candi paling utara / candi terbuka.  Di sekeliling kawasan candi terdapat  pagar, parit.

Saat dilakukan penggalian candi sampai dasar, ditemukan pripik / pendheman, yaitu sekumpulan benda-benda yang dipendhem/ditanam

Isinya emas, batu, lembaran emas (gold foil) atau lembaran emas berisi mantra untuk dewa yang di ada di candi.

Pemugaran Candi

Satu candi kecil di Plaosan ini membutuhkan 2 (dua)  tahun untuk menyelesaikan pemugaran.  Di Plaosan ini ada  326 candi perwara.  Bisa dibayangkan berapa lama lagi seluruh candi perwara selesai dipugar.

Rencana Pengelolaan Candi Plaosan dalam memugar kawasan candi  termasuk memulihkan kembali Sima.  Luasan kawasan sekitar 6000 meter persegi tanah di sekitar candi Plaosan.

Lebih luas lagi sebenarnya bisa disebut sebagai Kawasan Candi Prambanan.  Candi Kalasan terletak di Desa Kalasa, merupakan persembahan untuk Dewi Tara/Tarabhawana.    Candi Boko disebut Abhaya Giri Vihara,  sedangkan  Shiwa Grha sebutan untuk candi  Prambanan.  Ada juga Candi Ghana di dekat candi Plaosan.

Kawasan ini meliputi Jateng-DIY.  Kawasan Strategis  Nasional termasuk penataan lingkungan (Sima) di mana  yang tadinya sawah tetep sawah.  Saat ini payung hukum atau SK-nya belum keluar.

Di luar kawasan candi Prambanan, ada  Bumi Sambara Budhara,  sebutan untuk candi Borobudur.

Toleransi dan Teknologi

Toleransi keagamaan  sudah ada sejak abad delapan.  Di candi Sewu penampakan toleransi keagamaan lebih kelihatan.  Di kawasan ini candi Budha dan Hindu saling berdekatan.

Tidak mesti candi prasastinya ada di lokasi candi itu.

Teknologi yang dipakai jaman itu adalah teknologi pengolahan batu, teknologi pengetesan tanah.  Shilvasastra adalah metode yang digunakan untuk  membuat bangunan suci.   Tanah yang di Kawasan yang akan dipakai untuk bangunan candi di uji dari kekerasan, kesuburan, oksigen/kandungan udara.

Setiap batu yang dipakai ada tanda-tanda batu, yang menandakan asal kelompok atau wanua pengirim batu.  pembentukan batu menggunakan tatah besi, sudah ada teknologi besi waktu itu.

Proses menyusun candi dimulai dari bawah, dibangun pondasi, makin ke atas, dengan pengurugan di tanah sekitar candi.  Beberapa batu candi mempunyai takikan.

Watu Purusa Mandala, seperti orang bersila bersemadi.  Pondasi – Bahu – Kepala.  Kunci  candi ada di kepala / ubun-ubun.  Di puncak candi  ada  cungkup candi.

Batu-batu tersebut disusun saling mengunci dan  menindih.  Mereka mengunci ke samping dan ke atas.

Struktur Organisasi

Pembangunan candi ternyata juga ada struktur organisasinya.  Organisasi  pembangunan candi terdiri dari  Brahmana sebagai perancang, Sapata sebagai  arsitek, ada tukang batu, tukang arca, tukang relief.

Ukuran yang digunakan adalah ukuran metrik, yaitu Talamana. Satu Tala sama dengan telapak tangan ujung jari tengah sampai batas telapak tangan.   ada juga ukuran Jengkal,  Kilan, Hasta, Depa.

Mata Uang

Mata uang yang digunakan pada jaman itu, Gadung emas, Kancing perak.  Kalau Kepeng itu  mata uang dari Cina.  Kalau Majapahit mata uangnya Gobog, koin gambar wayang.

MAP & DIRECTIONS

LOKASI :

Jalan Candi Plaosan, Bugisan,
Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah 57454
Contact : 0899-9270-261
Opens Daily at 08:00 AM – 06:00 PM

Sumber:

Diskusi bulanan Medhang Heritage Society di Candi Plaosan,  24 September 2016

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *