Is it Saigon?
No, bukan, ini bukan Saigon tetapi Sagon, penganan tradisionil daripada Ngayogyakarta Hadiningrat.
Saya kira ini penganan sudah banished, lenyap ditelan bumi, ternyata masih eksis. Awalnya dikasih dari bos saya Pak Eka. dikasih ancer2nya. di jalan wonosari km 7. Sebelum prapatan Wiyoro.
Tadi waktu liwat sana njuk miling-miling akhirnya ketemu ini warung yang jual. Bahagia berbunga-bunga seruap menemu mutiara yang hilang. Lebih lagi yang jual gadis cantik manis nan eksotik khas gadis ningrat ngayogyakarta, lembut ayu begitu. Ada bapaknya lagi. Sempat dibisiki jin sebelah kiri saya untuk meminang ini gadis. Untung aku nggak jadi nembung.
Kerna tentu saja tujuan saya mampir sini bukanlah hendak mendapatkan gadis itu. Tujuan saya mampir ini warung adalah hendak meminang Sagon. Kalo saja saya lupa tujuan njuk malah nembung gadis itu, bisa-bisa saya mbalah diusir sama bapaknya. Sudahlah tidak mendapat gadis, nggak mendapat Sagon pula. Rugii….
Nah, seperti gadis itu, Sagon ini adalah istimewa. Dibuat dari tepung ketan, kelapa parut, gula. dimasak dengan cara dipanggang. Setelah mateng ditaruh di tampah. Tadi pas mampir dapetnya yang anget-2 baru dientas dari panggangan. Aku milihnya yang agak gosong-gosong.
Kenapa saya suka yang dipanggang gosong? Rasanya jadi lebih unik gitu sih.
Rasanya kayak apa sih? Ini rasanya kayak gadis itu. Eh… nganu, ini rasanya sangat legit di dalam, renyah di luar, manis gurih, liatnya lembut. Karna luarnya renyah ada rasa mabyur juga, kelapa yang garing terburai di dalam mulut. Semuanya menyatu dalam gadis itu. eh. dalam Sagon, maksudku sih. Hadehhh kok slalu mbalik ke gadis itu sih…. Yahh gimana lagi, rasanya itu seperti kupu-kupu warna-warni menciumi hatiku.
Dinikmati dengan ditemani gadis itu.. eh ditemani kopi hitam ternyata sangat jossss….
Sagon Oleh-oleh Khas Yogya:
Jl. Wonosari, Baturetno, Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55197
Telp (0274) 443250
